MAKALAH TATA CARA MENULIS KUTIPAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Seiring
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka kitapun dituntut untuk
selalu memngembangkan dan mempublikasikan hasil dari perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi tersebut agar dapat dinikmati oleh masyarakat. Salah
satu bentuk pengembangan tersebut ialah dengan cara membuat karya tulis ilmiah,
buku since, dan lain sebagainya. Dalam pembuatan karya ilmiah maupun buku-buku
since tentu tidak akan lepas dari yang namanya sumber rujukan. Sumber rujukan
dalam hal ini adalah teori-teori dari berbagai sumber baik diambil dari kamus, ensiklopedi, artikel, laporan, buku,
majalah, internet, dan lain sebagainya yang
mendukung argumen kita dalam pembuatan karya tulis tersebut. Dalam pengambilan
informasi tersebut tentu keterangan dari sumber tersebut harus dicantumkan
dalam karya tulis kita. Pencatuman tersebut biasa disebut kutipan.
Kutipan
adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses
pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu bisa diambil dari kamus,
ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya.
Mengutip bukanlah sesuatu hal yang bisa seenaknya saja kita buat, namun ada
beberapa aturan mengutip yang perlu kita ketahui. Aturan-aturan mengutip ini
sangat penting untuk diketahui agar dalam pembuatan karya tulis, catatan kaki
dan daftar pustaka tidak terjadi kesalahan yang berakibat fatal bagi kebenaran
penguatan argumen dalam karya tulis kita.
Sungguh
ironis jika sampai saat ini masih banyak para terpelajar yang kadang masih
salah dalam melakukan kutipan. Karena pentingnya mengutip dengan cara
yang benar, maka atas keprihatinan akan hal inilah yang mendorong kami untuk
membuat makalah mengenai kutipan. Dengan adanya makalah ini diharapkan
bahwa nantinya dalam pembuatan karya tulis baik siswa maupun mahasiswa, dan
para terpelajar lainnya dalam mengutip bisa mengutip dengan cara yang benar
berdasarkan sumber rujukan yang
diambil.
B. RUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas berikut rumusan
masalah dalam makalah ini ialah “ bagaimana
cara dalam menggunakan kutipan yang benar, guna menunjang pembelajaran
bagi mahasiswa ’’.
C. TUJUAN
-
Berdasarkan rumusan di atas maka tujuan dibuatnya makalah ini
ialah Untuk
Mengetahui cara dalam menggunakan kutipan yang benar,
guna menunjang pembelajaran bagi mahasiswa.
-
Menyelesikan tugas bimbingan dari Dosen
pembimbing Mata kuliah Bahasa Indonesia
-
Pedoman khususnya bagi pembaca
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
kutipan
Kutipan
adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses
pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu bisa diambil dari kamus,
ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya.
Tujuan mengutip ialah untuk memperkuat argumentasi kita dalam sebuah karangan.
Bahan-bahan yang dimasukkan sebagai
kutipan adalah bahan yang tidak atau belum menjadi pengetahuan umum,
hasil-hasil penelitian terbaru dan pendapat-pendapat seseorang yang tidak atau
belum menjadi pendapat umum. Jadi, pendapat pribadi tidak perlu dimasukkan
sebagai kutipan. Dalam mengutip kita harus menyebutkan sumbernya. Hal itu
dimaksudkan sebagai pernyataan penghormatan kepada orang yang pendapatnya kita
dikutip dan sebagai pembuktian akan kebenaran kutipan tersebut.
B. Fungsi Kutipan
Fungsi kutipan diantaranya :
1. Sebagai landasan teori.
2. Penguat pendapat penulis.
3. Penjelasan suatu uraian.
4. Bahan bukti untuk menunjang pendapat itu.
Sedangkan fungsi utama kutipan dalam karya ilmiah adalah
menegaskan isi uraian atau membuktikan kebenaran yang diajukan oleh
penulis berdasarkan bukti-bukti yang diperoleh dari literatur, pendapat
seseorang atau pakar, bahkan pengalaman empiris. Peletakan kutipan
dilakukan dalam dua cara yakni, pada teks atau menjadi bagian catatan kaki.
Peletakan pada catatan akhir (endnote) umumnya dilakukan andaikata
penulis tidak menginginkan adanya penjelasan yang akan mengganggu
keruntutan uraian pada teks.
C. Prinsip-Prinsip
Mengutip
Dalam mengutip kita harus menyebutkan sumbernya. Hal
itu dimaksudkan sebagai pernyataan penghormatan kita kepada orang yang
pendapatnya kita dikutip, dan sebagai pembuktian akan kebenaran kutipan
tersebut. Ada beberapa prinsip yang harus kita diterapkan dalam mengutip, yakni
:
1. Penulis jangan terlalu banyak mengutip
sehingga tulisan yang disusun menjadi
suatu himpunan kutipan. Ingat mengutip hanya menjadi bukti
penunjang pendapat penulis.
2. Kutipan dianggap benar jika
penulis menunjukkan tempat atau asal kutipan
sehingga pembaca dapat mencocokkan kutipan dengan sumber
aslinya.
3. Kutipan hendaknya diambil
seperlunya agar tidak merusak uraian sebenarnya.
4. Kutipan yang panjang
sebaiknya dimasukkan dalam lampiran.
5. Menghilangkan bagian kutipan
diperkenankan dengan syarat bahwa
penghilangan bagian itu tidak menyebabkan
perubahan makna.
Cara:
· Menghilangkan
bagian kutipan yang kurang dari satu alinea. Bagian
yang dihilangkan diganti dengan titik berspasi.
· Menghilangkan
bagian kutipan yang lebih dari satu alinea. Bagian yang
dihilangkan diganti dengan titik berspasi
sepanjang garis (dari magin kiri sampai ke margin
kanan).
6. Pada
kutipan langsung, penulis tidak boleh mengubah apapun dan
andaikata penulis tidak menyetujui apa yang dikutipnya atau
menemukan kesalahan, ia dapat memberi tanda : [. .
.. ] atau [ sic]. Sic
berasal dari kata latin sicut yang berarti “dengan demikian”,
“jadi..”, “ seperti itu”.
7. Pengutip tidak boleh
mengadakan perubahan, baik kata-katanya maupun
tekniknya. Bila penulis terpaksa harus membuat
perubahan atau melakukan perubahan, maka
kata-kata tambahan itu harus dicetak lain - tebal,
miring, atau renggang- dan diberi catatan kaki yang menyatakan
bahwa huruf yang dicetak lain itu adalah dari penulis,
bukan teks asli.
Contohnya :
‘Tugas bank antara
lain adalah memberi pinjam uang”. Pengutip tahu
bahwa dalam kalimat itu ada kata yang salah, namun
pengutip tidak boleh memperbaikinya.
Cara memperbaikinya:
· ‘Tugas
bank antara lain memberi pinjam [seharusnya, pinjaman, penulis] uang.’
· ‘Tugas
bank antara lain memberi pinjam [Sic!] uang.’ [Sic!] artinya
dikutip sesuai dengan aslinya.
Hal – hal yang perlu diperhatikan
dalam mengutip, diantaranya :
1. Penulis mempertimbangkan
bahwa kutipan itu perlu.
2. Penulis bertanggung jawab penuh terhadap ketepatan dan ketelitian
kutipan.
3. Kutipan dapat terkait dengan
penemuan teori.
4. Jangan terlalu bnayak
mempergunakan kutipan langsung.
5. Penulis mempertimbangkan
jenis kutipan dan kaitannya dengan sumber rujukan.
D. Jenis Kutipan dan Cara Mengutip
Menurut jenisnya kutipan dapat dibedakan menjadi :
1.
Kutipan langsung
Adalah pinjaman pendapat dengan mengambil secara lengkap atau
persis kata demi kata, kalimat demi kalimat
dari sumber teks asli. Cara penulisannya sebagai
berikut :
Kutipan yang panjangnya
kurang dari 4 baris :
· Diketik seperti ketikan
teks.
· Diawali dan diakhiri
dengan tanda petik (“ “).
· Jarak antar baris
kutipan dua spasi.
· Sesudah kutipan
selesai, langsung ditulis di belakang yang dikutip
dalam tanda
kurung ditulis sumber dari mana kutipan itu diambil, dengan
menulis nama singkat atau
nama keluarga pengarang, tahun terbit, dan
nomor halaman tempat
kutipan itu diambil (Penulis, Tahun:Halaman).
Kutipan yang terdiri dari 4 baris atau
lebih :
· Jarak antar baris
kutipan satu spasi.
· Dimulai 5-7
ketukan dari batas tepi kiri sesuai dengan alinea teks
pengarang atau pengutip. Bila kutipan dimulai dengan
alinea baru, maka baris pertama kutipan dimasukkan lagi 5-7
ketukan.
· Kutipan dipisahkan dari
teks sejarak tiga spasi.
· Sumber rujukan
ditulis langsung sebelum teks kutipan.
· Apabila pengutip
memandang perlu untuk menghilangkan beberapa bagian kalimat,
pada bagian itu diberi titik sebanyak tiga buah.
· Di belakang kutipan
diberi sumber kutipan.
· Kutipan diapit oleh
tanda kutip atau tidak diapit tanda kutip.
· Bila pengutip
ingin menghilangkan satu kalimat atau lebih, maka pada bagian
yang dihilangkan tersebut diganti dengan titik-titik sepanjang satu
baris.
· Apabila
pengutip ingin memberi penjelasan atau menggarisbawahi bagian
yang dianggap penting, pengutip harus memberikan keterangan.
Keterangan tersebut berada diantara tanda kurung, misalnya:
(garis bawah oleh pengutip.
· Apabila penulis
menganggap bahwa ada satu kesalahan dalam kutipan, dapat dinyatakan
dengan menuliskan symbol (sic!) langsung setelah kesalahan
tersebut.
Kutipan langsung ditampilkan untuk mengemukakan konsep atau informasi sebagai
data. Titik-titik sepanjang satu baris menandai penghilangan sebuah kalimat,
titik-titik sebanyak tiga menandai penghilangan kata, dan (sic!) menandai
adanya kesalahan dalam kalimat.
Contoh
kutipan langsung:
Anderson and Clancy (1991:12) memberi pengertian biaya adalah sebagai berikut: “Cost is an exchange
price, or a sacrifice made obtain a benefit”. Dalam pendapat tersebut Anderson
dan Clancy menyatakan bahwa biaya adalah nilai tukar atau suatu pengorbanan
untuk mendapatkan sesuatu keuntungan.
2. Kutipan tidak langsung
Penulis melakukan parafrase atau menggunakan kalimat-kalimat yang
disusunnya sendiri (hanya mengambil pokok pikiran/inti sari dari sumber yang
dikutip) untuk dinyatakan kembali dengan kalimat yang disusun oleh pengutip
menjadi ikhtisar atau intisari berdasarkan apa yang dikutipnya. Adapun
cara peraturan dalam pembuatannya adalah sebagai berikut:
· Kalimat-kalimat
yang mengandung kutipan ide tersebut ditulis dengan
spasi rangkap sebagaimana teks biasa.
· Semua
kutipan harus dirujuk.
·
Kutipan di integrasikan dengan teks.
· Kutipan
tidak diapit tanda kutip.
· Sumber
rujukan dapat ditulis sebelum atau sesudah kalimat-kalimat yang
mengandung kutipan.
· Apabila
ditulis sebelum teks kutipan, nama akhir sebagaimana tercantum
dalam daftar pustaka masuk ke dalam teks, diikuti
dengan tahun terbitan diantara tanda kurung .
· Apabila
ditulis sesudah teks kutipan, rujukan ditulis di antara tanda
kurung, dimulai dengan nama akhir sebagaimana
tercantum dalam daftar pustaka, titik dua,
dan diakhiri dengan tahun terbitan.
Contoh
kutipan tidak langsung:
Anderson
and Clancy (1991:12) Dalam pendapat tersebut Anderson dan Clancy
menyatakan bahwa biaya adalah nilai tukar atau suatu pengorbanan untuk
mendapatkan sesuatu keuntungan atau “Cost is an exchange price, or a sacrifice
made obtain a benefit”.
1. Kutipan pada catatan kaki, kutipan
selalu ditempatkan pada spasi rapat, meskipun kutipan itu
singkat saja. Kutipan diberi tanda kutip, dikutip seperti
dalam teks asli.
2. Kutipan atas
ucapan lisan, harus dilegalisir dulu oleh pembicara atau
sekretarisnya (bila pembicara seorang pejabat). Dapat
dimasukkan ke dalam teks sebagai kutipan langsung atau
tidak langsung.
3. Kutipan
dalam kutipan, kadang-kadang terjadi bahwa dalam kutipan
terdapat kutipan. Dapat dilakukan dengan dua cara:
· Bila kutipan asli tidak memakai tanda kutip, kutipan dalam kutipan
dapat mempergunakan tanda kutip
tunggal atau tanda kutip ganda.
· Bila kutipan asli memakai
tanda kutip tunggal, kutipan dalam kutipan
memakai tanda kutip ganda.
Sebaliknya bila kutipan asli memakai
tanda kutip ganda, kutipan dalam kutipan memakai tanda kutip
tunggal.
4. Kutipan
langsung pada materi, kutipan langsung dimulai dengan materI
kutipan hingga penghentian terdekat (dapat berupa koma, titik
koma, atau titik) disusul dengan sisipan
penjelas siapa yang berbicara.
Contoh:
“Jelas,” kata Prof. Haryati, “kosa kata bahasa
Indonesia banyak mengambil dari kosa kata bahasa
Sansekerta.”
Contoh-contoh
kutipan :
Isu Millenium Bug atau yang lebih
dikenal dengan istilah Y2K berpengaruh besar
terhadap peningkatan penjualan komputer. Di
Indonesia, sejak kwartal pertama tahun 1999,
penjualan komputer mengalamai peningkatan
hingga 50-200%. Menurut Ir. Budi Prasetyo, M.Com
dari perusahaan distributor komputer merek Dell, penjualan
Personal Computer (PC) Wearnes meningkat sebesar
55% dibandingkan angka penjualan tahun sebelumnya
(Bisnis Indonesia, 2 Mei 1999: 40). [1]
Peningkatan
yang sama juga dialami oleh perusahaan komputer Compaq,
yaitu berkisar 50-57% pada akhir bulan Maret 1999
sebagaimana diutarakan oleh Direktur PT Compaq Computer
Indonesia, B.T. Lim,
“peningkatan
penjualan komputer Compaq sebesar 200% selama tiga
bulan pertama tahun 1999 disebabkan oleh kegiatan
komputerisasi untuk menghadapi Y2K dan segmen bisnis
layanan” (Atmadi dan Purwito 1999:12) [2]
E. Etika
Pengutipan
Dalam tata cara mengutip
karya orang lain kita setidaknya harus memperhatikan aturanatau tata cara yang
berlaku. Kutipan ini dapat berupa tulisan-tulisan buku, majalah, surat kabar,
gambar ataupun foto, E-Book dan sumber atau media lainnya.
Sesuai dengan Pasal 14 UU No. 19 Tahun
2002 C.
"Tidak dianggap sebagai pelanggaran Hak Cipta
apabila pengambilan berita aktual baik seluruhnya maupun sebagian dari kantor
berita, Lembaga Penyiaran, atau surat kabar atau sumber sejenis lain,
dengan ketentuan sumbernya harus disebutkan secara lengkap".
Ini berarti jikalau kita mengutip tulisan atau karya orang lain dengan
disebutkan sumbernya secara lengkap maka tindakan yang kita lakukan tidak
melanggar hukum. Hal ini juga diperkuat dengan Pasal 15 UU No. 19 Tahun 2002.
- Tata Cara Mengutip Karya Orang Lain
Cara mengutip tulisan atau artikel dari buku, majalah, surat kabar, atau
media cetak lain adalah sebagai berikut:
(1) Kutipan
dari buku.
{ Nama
pengarang dengan nama belakang terlebih dahulu jika terdapat
gelar letakan paling belakang dan jika
gelar lebih dari satu maka setiap gelar dipisahkan dengan tanda koma }, {
judul lengkap dengan huruf italic atau underline } , { nama kota
diterbitkan buku tersebut}: { nama penerbit, tahun terbit buku tersebut
jika tidak ada bisa memakai tahun
buku tersebut dicetak jika keduanya tidak ada boleh tidak dicantumka}. Apabila kutipan lebih dari satu maka perlu diurutkan sesuai dengan
huruf alphabet.
Contoh:
Aksin, M, Merancang Audio
Mobil Hi-Fi Stereo System, Semarang: Effhar, 2002.
Harsono,
Drs, Manajemen Pabrik, Jakarta: Balai Aksara, 1984.
Mukhtar., Widodo, Erna,
Konstruksi Ke Arah Penelitian Deskriptif,
Yogyakarta: Avyrouz, 2000.
(2) Kutipan
dari majalah, tabloid atau koran.
{
Nama majalah, tabloid atau koran }, { kata atau serangkaian huruf yang
khas }, { nomor edisi lengkap dengan tahun terbit }, { nama kota diterbitkan
majalah tersebut }, { nama penerbit (jika ada) }.
Contoh:
Bobo, Majalah Mingguan Anak-Anak, No.
51/1998, Jakarta.
PC
Mild, Indonesia's Greatest Computer Newspaper, Edisi 02/2008, Jakarta: PT.
Dian Digital Media.
PCplus,
Paling Plus Bicara PC, No. 290 Tahun VII 21 Agustus-03 September
2007, Jakarta: PT. Prima Infosarana Media.
- Etika Pengutipan di Internet
Internet
merupakan salah satu agen yang makin mempermudah
penggandaan
suatu karya cipta terutama yang dipasang di internet.
Kemudahan
itu pada gilirannya melenakan, membuai kita sehingga pada
saat
mengutip lupa untuk memberi
penghargaan (acknowledgement) kepada pengarangnya.
Berikut ini format pengutipan sumber-sumber online menurut Modern
Language
Association di Amerika.
1. FTP (File
Transfer Protocol)
Cara
penulisan kutipan lewat File Transfer Protocol adalah sebagai
berikut:
- Sertakan
nama pengarang (jika ada) dengan nama belakang terlebih
dahulu; judul lengkap; tanggal dokumen; protokol yang
digunakan (dalam hal ini ftp) berikut alamatnya; tanggal
akses.
Contoh.
Johnson-Eilola,
Johndan., "Little Machines: Rearticulating Hypertext
User." 3 Dec. 1994, ftp://ftp.daedalus.com/pub/CCCC95/johnson-eilola,
(14 Aug 1996).
2. HTTP (HyperText Transfer Protocol)
WWW Sites (World Wide Web). Cara penulisan kutipan
lewat File HyperText Transfer Protocol adalah sebagai
berikut:
- Sertakan nama pengarang (jika ada) dengan nama belakang terlebih
dahulu; judul lengkap
dalam tanda petik; tanggal dokumen; protokol yang
digunakan (dalam hal ini http) berikut
alamat URL-nya; dan tanggal akses.
Contoh.
Burka,
Lauren P, "A Hypertext History of Multi-User Dimensions.",
MUD History. 1993,
http://www.utopia.com/talent/ipb/muddex/essay, (2 Aug. 1996).
Priadi, Prasetyo, Membuat Printed Circuit Board (PCB)
Menggunakan DipTrace, Prasetyo Laboratories. 2008, http://www.PrasetyoLabs.Co.Cc, (15 Desember 2008).
3. Telnet Sites
Telnet Sites (Sites and Files available via the
telnet protocol). Cara penulisan kutipan lewat
telnet sites adalah sebagai berikut:
- Sertakan nama pengarang, dengan nama belakang terlebih dahulu;
judul karangan dalam tanda petik; nama situs telnet
dalam huruf italic; dan tanggal publikasi.
Contoh:
traci
(#377). "DaedalusMOO Purpose Statement." WriteWell,
telnet://moo.daedalus.com:7777
help purpose, (30 Apr. 1996).
4. Gopher
Untuk mengutip lewat situs gopher Anda dapat
menuliskan kutipan sebagai berikut.
- Sertakan nama pengarang (jika ada) dengan nama belakang terlebih
dahulu; judul lengkap
dalam tanda petik; tanggal dokumen jika ada; protokol
dokumen yang digunakan (dalam hal ini gopher) berikut
alamatnya; tanggal akses; dand direktori gopher tersebut.
Contoh.
African National Congress; "Human Rights Update for
Week No. 10
from 5/3/96 to 11/3/97."; gopher://gopher.anc.org.za:70/00/hrc/1997/hrup
97.10; (1
Jan. 1997).
5. Email, Listerv, dan Newsgroup
Untuk mengutip lewat mailing list Anda dapat
menuliskan kutipan sebagai berikut.
-
Sertakan nama pengarang (jika ada) atau alamat
e-mail-nya;
judul yang ada dalam Subject dalam tanda kutip; tanggal
pesan jika berbeda dengan tanggal akses;
nama mailing list (jika ada) dalam huruf
italic; alamat milis atau protokol; tanggal akses dalam tanda
kurung.
Contoh.
Crump,
Eric, "Re: Preserving Writing.", Alliance for Computers and
Writing, Listerv, acwl@unicorn.acs.ttu.edu, (31 Mar. 1995).
6. Publikasi
Elektronik dan Database Online
Untuk
mengutip lewat publikasi elektronik atau database online Anda
dapat menuliskan kutipan sebagai berikut:
- Sertakan
nama pengarang; judul artikel dalam tanda kutip; judul
publikasi software dalam
huruf
italic; versi atau nomor edisi; nama database atau layanan online
dalam huruf italic; tanggal akses.
Contoh.
Christopher,
Warren, "Working to Ensure a Secure and Comprehensive
Peace in the Middle East." U.S. Dept. of State Dispatch
7:14, 1 Apr. 1996, FastDoc, OCLC, File #9606273898, (12 Aug.
1996).
7. Software
Program Microsoft dan Video Games Program, Software dan
Video Game
Untuk
mengutip lewat software atau program Anda dapat menuliskan
kutipan sebagai berikut:
- Nama
pengarang atau produsennya (jika ada); judul program atau
software dalam huruf italic; nomor versi
(jika ada dan belum dicantumkan dalam judul software);
informasi terbitan lainnya seperti tanggal (jika ada).
Contoh.
ID Software, The Ultimate Doom, New York: GT Interactive Software,
1999
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kutipan
adalah pinjaman sebuah kalimat ataupun pendapat dari seseorang pengarang atau
seseorang, baik berupa tulisan dalam buku, kamus, ensiklopedia, artiket,
laporan, majalah, koran, surat kabar atau bentuk tulisan lainnya, maupun dalam
bentuk lisan misal media elektronika seperti TV, radio, internet, dan lain
sebagainya. Tujuannya sebagai pengokohan argumentasi dalam sebuah karangan.
Kutipan terdiri dari:
1. Kutipan
langsung
2. Kutipan
tidak langsung
Dalam
mengutip kita harus menyebutkan sumbernya. Hal itu dimaksudkan sebagai
pernyataan penghormatan kepada orang yang pendapatnya kita dikutip dan sebagai
pembuktian akan kebenaran kutipan tersebut. Selain itu
dalam mengutip kita harus memperhatikan beberapa aturan pengutipan
berdasarkan sumbernya masing-masing agar tindakan pengutipan yang kita
lakukan tidak dikatakan melanggar hukum. Hal ini berdasarkan Pasal 14 UU
No. 19 Tahun 2002 C dan Pasal 15 UU No. 19 Tahun 2002.
B. Saran
Perlu diperhatikan bahwa dalam
membuat kutipan ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan yakni:
Penulis jangan terlalu banyak mengutip sehingga
tulisan yang disusun menjadi suatu himpunan kutipan.
Kutipan dianggap benar jika penulis menunjukkan tempat
atau asal kutipan sehingga pembaca dapat mencocokkan kutipan dengan sumber
aslinya.
Kutipan hendaknya diambil seperlunya agar tidak
merusak uraian sebenarnya.
Kutipan yang panjang sebaiknya dimasukkan dalam
lampiran.
Menghilangkan bagian kutipan diperkenankan dengan
syarat bahwa penghilangan bagian itu tidak menyebabkan perubahan
makna.
Pada kutipan langsung, penulis tidak boleh mengubah
apapun dan andaikata penulis tidak menyetujui apa yang dikutipnya atau menemukan
kesalahan, ia dapat memberi tanda : [. . .. ] atau [ sic]. Sic
berasal dari kata latin sicut yang berarti “dengan demikian”,
“jadi..”, “ seperti itu”.
Pengutip tidak boleh mengadakan perubahan, baik
kata-katanya maupun tekniknya.